Senja langit t’lah berlalu
Semakin lama, semakin gelap
Semakin kelam dan kalut
Terasa sesak di dada
Seperti bom atom yang siap meledak
Kapan pun ia mau
Rumput-rumput basah
Tanah mendingin, amat dingin
Seperti jarum menusuk kulitku
Seketika terngiang kembali
Sebuah nama
Anganku memaksa kembali
Pada kenangan lalu
Yang t’lah terkubur
Hampir menghilang
Hujan ini mengingatkanku lagi
Kenangan masa itu
Saat aku di sana
Saat kamu di sana
Dan kalian di sana
Bahagiaku pun di sana
Merindunya hingga detik ini
Dan aku pun sungguh-sungguh
Masihkah kamu, kalian di sana?
Masihkah menantiku?
Kuharap kita sama
Sama merindunya
Menjelang lelap tidurku
Ku ingin sampaikan salam kepadanya
Maka terimalah salam rindu ini
Meski entah kau dengar atau tidaknya
Kurasa hatimu merasakan
Hari-hari indah kita bersamaPuisi ini diikutsertakan pada Kuis “Poetry Hujan” yang diselenggarakan oleh Bang Aswi dan Puteri Amirillis
terimakasih atas partisipasi sahabat dalam kuis poetry hujan..^^
BalasHapus