Selasa, 17 Mei 2011

Sepatu, Tunggu Aku !!

Di bulan Mei ini, sebelum ujian, Tia harus mengikuti Musyawarah Wilayah yang diadakan oleh sebuah organisasi Nasional tingkat Wilayah. Awalnya ia ragu apakah akan ikut atau tidak. Rasa penasaran tentang proses suatu musyawarah di tingkat wilayah terus menghantuinya. Tetapi, jika memang tidak ada waktu untuk mengikuti dan memang sudah terlambat, ia bertekad untuk tetap optimis. Mungkin tahun depan atau dua tahun lagi.

Sehari sebelum hari H pelaksanaan acara Musyawarah Wilayah, ternyata ia masih memiliki kesempatan untuk ikut. Akhirnya, perjalanan pun dimulai. Melewati jalan raya, naik angkot ke terminal, menuju tempat tujuan dengan bus, dan dijemput oleh panitia hingga sampai di peginapan. Suasana begitu sejuk dan hijau. Semuanya disetting dengan tema "ALAM" karena dari luar hingga dalam, semuanya bernuansa alam. Bangunan dari kayu, dasar yang dari semen dengan gambar dedaunan, dan dinding yang tanpa cat. Nuansanya benar-benar alami. Tiga hari melalui sederetan acara yang menarik dan unik, sungguh menyenangkan buatnya. Walau pun, di sisi lain ada yang tidak terlalu disukainya.

Hari terakhir, saatnya pulang. Bersama dengan teman-teman sedaerahnya, mereka ada dalam satu mobil. Mengawali perjalanan kembali dengan nyanyian dangdut koplo lagu Wali Band. Tia berdendang dengan otomatis. Ia refleks saja berdendang setelah diputar lagu itu oleh Pak Sopir. Rencananya perjalanan mereka hanya sampai di terminal saja. Namun, Pak Sopir yang baik hati menawarkan bantuannya untuk mengantar mereka hingga tempat tujuan. Ada biaya tambahan tentunya. Hari gini gak bayar?? Apa kata dunia?

Walaupun sepanjang perjalanan air langit turun rintik-rintik, mereka melaluinya dengan senang hati. Beberapa ada yang tidur karena kelelahan. Dan pada akhirnya, sampailah di tempat tujuan. Eeeiiiiitsss !!! Belum sampai rumah masing-masing kok. Hanya sampai tempat pemberhentian angkot saja. Mereka harus naik angkot dulu baru sampai di rumah masing-masing. Ketika akan naik angkot, tiba-tiba salah seorang teman Tia yang bernama Tama memperlihatkan ekspresi kaget,
"Aduh ! Aku lupa!"
"Lupa apa?" kata teman yang lain.
"Sepatuku ketinggalan di mobil tadi."
Semua pun ikut kaget. Tama agak bingung bagaimana cara mendapatkan sepatunya lagi. Tia dan yang lain juga ikut bingung. Tak lama kemudian, mobil yang tadi dinaiki mereka, lewat di depan mereka. Tama pun berlari sekencang-kencangnya. Melihat hal itu, teman-teman yang lain tertawa. Masak sepatu dikejar orang. Hal yang lucu dan unik yang baru pertama kali dilihat Tia.

My Story: Sabar Itu Berbatas 'kah?

Tiga tahun yang lalu, aku tak pernah terpikir bahwa hadiah itu akan diberikan oleh orang tuaku. Semua orang tahu bahwa sekarang ini jaman ca...