Minggu, 21 September 2014

My Story: Sabar Itu Berbatas 'kah?

Tiga tahun yang lalu, aku tak pernah terpikir bahwa hadiah itu akan diberikan oleh orang tuaku. Semua orang tahu bahwa sekarang ini jaman canggih. Kebutuhan tentang barang elektronik dan juga kemudahan akses sangat diburu. Laptop, gadget, merupakan barang pertama kebutuhan mahasiswa atau pengusaha untuk kebutuhan aktivitasnya. Termasuk aku. Orang tuaku, mereka juga tahu.
Laptop berlayar 11.6 inch kira-kira, merek Toshiba, seri t115d, dengan prosesor AMD. Hadiah orangtuaku supaya mempermudah aktivitasku. Aku menerima dengan bahagia.  Hari-hari ke depannya berjalan baik, aktivitas yang kujalani alhamdulillah semakin mudah.
Satu tahun yang lalu, laptop itu mati sendiri, layarnya tak terlihat. Aku datang ke tempat service Toshiba yang kurasa dapat dipercaya, di salah satu Plaza di Malang. Aku menuju tempat service di lantai 1, e**t**h. Aku masuk ke plaza tersebut, dan tempat itu berada di sebelah kanan pintu masuk. Alhamdulillah laptopku bisa dibenahi dengan mengganti Mother board- nya, katanya. Aku pun sepakat karena tidak tahu tentang laptop.
Dan 6 bulan setelah itu, laptopku mengalami masalah yang sama. Aku pun kembali ke tempat yang sama. Beberapa minggu setelah di service , alhamdulillah laptopnya bisa digunakan. Namun, belum genap 1 minggu, sudah mati lagi. Akhirnya, aku kembalikan lagi ke tempat itu. Katanya, paling tidak 3 bulan sudah selesai. Setelah 3 bulan, aku pun dihubungi dan diberi kabar bahwa laptopku masih belum selesai. Singkatnya, 6 bulan kemudian pun masih belum selesai. Aku rajin menghubungi petugas yang bertanggung jawab atas laptopku untuk menanyakan kapan dan bagaimana kabar laptopku itu. Karena disibukkan dengan aktivitas di luar kota, aku hampir lupa dengan masalah laptopku. Dan setelah 11 bulan lamanya, aku diberi kabar bahwa teknisi sudah angkat tangan terhadap kondisi laptopku. Mendengar hal itu, rasanya sudah gak karuan, sudah menunggu lama, akhirnya tidak bisa juga.
Aku marah dalam hati, ingin rasanya meminta penjelasan dan kronologi teknisnya secara detail, tapi kurasa berlebihan walau sebenarnya itu bisa menjadi hakku sebagai konsumen. Katanya sih ada masalah dengan spare part dan harus menunggu lama karena spare parts seri AMD ini sudah jarang.
Aku terus menanyakan kondisi terakhir laptopku, dan petugas mengatakan kemungkinan ada masalah dengan Mother board - nya dan kalau mau indent pasti akan lama lagi. Apalagi? Katanya sparepart sekarang Mother board? Jadi teknisi salah memperbaiki? Gimana sih?

Sampai sekarang aku masih kecewa berat, sangat kecewa. Kenapa masalahnya jadi beda? Teknisinya gak profesional 'kah? Aku mencoba menahan semua kekecewaan, amarah, benci, menggantinya dengan prasangka baik. Mungkin mereka sebenarnya memang sudah bekerja keras, mungkin mereka memang sedang banyak orderan jadi laptopku baru 1 tahun bisa dilihat hasilnya walau berakhir nihil. Atau mungkin mereka bosan karena laptopku bermasalah dan sulit diperbaiki? Gak mungkin rasanya.  Mereka adalah tempat legal untuk service dan aku percaya,  tapi kenapa setelah selama ini? Dan kenapa masalahnya beda2? Aku tak ingin menghakimi tapi sulit untuk percaya lagi. Sampai sekarang juga laptopku masih di tempat itu, menunggu ganti rugi dari Teknisinya.
Penjaga tokonya mengatakan laptopku sudah dirakit, hanya ganti ruginya belum dikirimkan ke toko. Jadi kenapa lagi? Apa tokonya tidak mau menutupi kekurangannya dulu dengan uang toko sehingga aku bisa lebih cepat mendapatkan laptop dan uang ganti ruginya? Jadi aku tidak akan menunggu lebih lama? Sekarang aku harus (masih)  menunggu uang ganti rugi dari si teknisi. Sampai kapan? Kenapa toko itu malah membuka masalahnya kepada konsumen? Kenapa tidak mencoba menyembunyikannya? Aku bertanya-tanya tentang itu.

Sabtu, 04 Januari 2014

Alam, Jiwa yang Tulus

Alam diciptakan sebagai keindahan, pelengkap dunia.  Manusia diciptakan dengan akalnya, sebagai pemimpin dan pemelihara di bumi. Ketika alam dan manusia berjalan seirama, di sana lah akan tercipta keseimbangan, terjaga. Namun, apa jadinya jika dunia tercipta berat sebelah?  Keadaan mungkin saja bertambah buruk.
Indonesia adalah negara yang indah, gemah ripah loh jinawi. Kenapa tetap saja sumber daya manusianya kurang ? Kriminal meraja lela, mengendap dalam barisan penuh manusianya?  Sadarkah bahwa kita merasa diri paling membutuhkan?  Padahal masih banyak yang kekurangan.  Merasa diri paling menderita, padahal masih banyak kelaparan. Merasa paling benar, padahal masih banyak keburukan. Jika egoisme tetap bertahan, maka taka akan ada perubahan berarti.
Sejak kecil, pasti anak diajarkan tentang arti sebuah pengorbanan. Tentang arti kejujuran, ketulusan, kebahagiaan. ketika dewasa, dihadapkan pada kenyataan bahwa itu semua hanya pelajaran anak sekolah yang tak perlu dilakukan.  Benar kah?  Tentu tidak. Pelajaran itulah yang benar. Hanya saja sikap orang dewasa yang mau tidak mau harus egois, membuat pilihan itu seperti tidak ada.
Saat masih kecil, sempat terpikir untuk tidak menjadi orang dewasa. Alasannya, orang dewasa itu ribet sekali. Mereka tidak memiliki jiwa dan pikiran se - simple anak kecik.  Tentu saja!  Siapa yang akan rela mengorbankan dirinya sendiri demi orang lain, memberikan pengorbanan tulus untuk perubahan yang lebih baik, rela menderita supaya saudaranya merasakan setidaknya secuik bahagia, kecuali orang - orang dengan jiwa tanpa pamrih, tidak berkepentingan mengambil keuntungan dunia, tulus, dan berjiwa besar. Berjibun manusia yang memadati dunia, entah berapa dari jutaan nyawa yang memilikinya. 
Belum terlambat untuk memulainya, perubahan dari diri sendiri yang justru lebih berat daripada merubah orang lain. Bahkan lebih berat dari merubah dunia. Karena perubahan terkadang dimulai dari hal kecil, dengan ketulusan, kesungguhan. Berubah untuk yang kebih baik, tidak ada batasan untuk memulai hal baik, tidak ada batasan untuk melakukan perubahan, selama perubahan itu memberikan manfaat bagi diri juga sekitar.
(By:  She Rye D., Malang, 04-01-2014)

Kamis, 19 Desember 2013

Bersih Sungaiku, Sehat Jiwa Ragaku


Wilayah Banyuwangi dikelilingi oleh perairan baik laut maupun daerah sungai. Sepanjang perjalanan menuju kota maupun keluar kota, akan sering dijumpai sungai-sungai, bahkan lautan. Wilayah Banyuwangi yang berada di ujung timur pulau jawa, tak pelak menyandingkan Banyuwangi dengan perairan samudra hindia sehingga laut akan mudah dijumpai di wilayah Banyuwangi.
Perairan merupakan salah satu sumber kehidupan selain cahaya dan udara. Air yang memberikan kesejukan pada tanaman dan tanah. Air yang berfungsi meredakan dahaga. Air sangat penting bagi kehidupan masyarakat luas. Karena itulah, sudah merupakan kewajiban warga masyarakat secara keseluruhan untuk menjaga air maupun sumbernya selalu bersih dan sehat.
Sumber air yang biasanya digunakan untuk aktivitas dan juga pemenuhan kebutuhan sehari-hari, berasal dari sungai di daerah-daerah. Sungai membantu pengairan untuk sawah maupun sumber air bagi rumah di sekitarnya. Menjaga sungai tetap bersih akan menjaga masyarakat tetap sehat pula. Apabila sungai tercemar, maka akan banyak dampak negatif yang bermunculan. Mulai dari keracunan, penurunan kecerdasan anak, penyakit infeksi, dan lain sebagainya. Dampak pencemaran itu akibat adanya reaksi kimia dari limbah yang dibuang ke sungai.Selain itu, limbah yang mencemari sungai dapat mengurangi cadangan oksigen dalam air sungai sehingga dapat mengganggu ekosistem di dalam sungai tersebut. oksigen yang semakin menipis di wilayah sungai dapat mendorong terjadinya pernapasan anaerob sehingga memunculkan perubahan warna dan bau yang tidak sedap (Sasongko, 2006).
Kebanyakan masalah kebersihan di sungai adalah banyaknya sampah rumah tangga yang berserakan. Fenomena ini sudah banyak di jumpai di kota-kota besar. Begitu pula di Banyuwangi. Area Banyuwangi seluas sekitar 358.552.22 km2 dengan luas sungai sekitar 1.251.652,561 meter (Kabupaten Banyuwangi, 2013).  Sungai sepanjang itu tentunya pengawasannya selalu diperlukan. Hanya saja, selama ini masih kurang optimal. Pengawasan dari pemerintah daerah sendiri belum cukup. Peran serta masyarakat sekitar wilayah sungai tetap diperlukan dalam rangka menjaga kelestarian dan kebersihannya.  Sayangnya, pengawasan oleh masyarakat sekitar belum maksimal dikarenakan ketersediaan sumber daya di masing-masing tempat berbeda. Hal ini dapat juga dikarenakan kurangnya kesadaran maupun fasilitas yang diperlukan dalam penjagaan sungai di masing-masing wilayah.
Pengawasan dapat dilakukan dengan peran serta masyarakat. Perwakilan dari masyarakat pun tetap dapat membantu pengawasan. Sistem pengkaderan untuk kebersihan hendaknya diberlakukan di setiap wilayah. Pengkaderan yang dilakukan tidak perlu menyendirikan kader sebagai suatu kelompok tersendiri. Pengkaderan dapat dilakukan dengan mengikutsertakan karang taruna atau perkumpulan warga di setiap wilayah. Aktivitas bulanan dilakukan untuk penelusuran sungai sekaligus pemilahan sampah. Kegiatan ini perlu berkoordinasi dengan dinas kebersihan dan pertamanan sehingga aktivitas kebersihan untuk sungai di masing-masing wilayah dapat berjalan optimal. Sampah yang didapat dari hasil penyusuran dapat disalurkan pada Bank Sampah Banyuwangi (BSB) dengan harapan menjadi tabungan masyarakat bagi pengembangan wilayahnya sendiri.
Program sungai bersih ini dapat mendukung program Banyuwangi sehat di tahun 2015. Kesehatan tidak hanya dilihat dari diri manusianya saja, tetapi juga lingkungannya. Lingkungan yang sehat akan memberikan kebutuhan hidup yang sehat untuk masyarakat. Program sungai bersih pun memberikan nilai tambah dari koordinasi masyarakat dengan pemerintah daerah. Kerjasama yang terjadi diharapkan mampu meningkatkan motivasi untuk mencintai kampong halaman tercinta, Banyuwangi. Sesuai dengan slogan “Banyuwangi lebih baik’, koordinasi antara pemerintah dengan masyarakat wilayah yang akan menghasilkan manfaat bagi kesehatan, kebersihan, maupun gotong-royong semoga dapat menjadikan Banyuwangi lebih baik lagi sehingga di tahun 2015 dapat mencapai derajad kesehatan yang tinggi dan optimal.

daftar pustaka

Kabupaten Banyuwangi. 2013. BDA Geografi. (online) ( Http://Www.Banyuwangikab.Go.Id/Page/Bda/Geografi.Html, Diunduh Pada 15 Desember 2013)


Sasongko, Lutfi Aris. 2006. Kontribusi Air Limbah Domestik Penduduk di Sekitar Sungai Tuk Terhadap Kualitas Air Sungai Kaligarang Serta Upaya Penanganannya. (online) (Http://Eprints.Undip.Ac.Id/15152/1/Lutfi_As_L4k002051.Pdf, diunduh pada 15 Desember 2013)

Minggu, 01 Desember 2013

Temaram Rindu, Hujan Menyarung

Temaram Rindu, Hujan Menyarung
(By: She Rye D,Malang, 1 Desember 2013)

Terharu, merindu
sebagai untaian kata
tak mampu ungkap segala
hanya hias dalam diam,
dalam kalbu
batin bertanya yang sesungguhnya

Benar, kata awan mendung
ia menyeringai tertawa
pada ego bias sang kata
meredam seru bait lagu kalbu
hanya dalam diam bersua
sejenak menepis bahagia
sejenak berlalu, merangkuh sendu
Dan sedih menderam dalam

Katakan pada hujan
yg datang setelah muncul awan kelam
menghujam perih,
menusuk kulit
bahkan hati sakit
memendam rindu dalam hujan
temaram sang surya, kelam

Jumat, 24 Mei 2013

Kemarin Hingga Esok

by : She Rye D, Malang, 24/05/2013

i like to share my breath, but i can't
i like to share my soul, but i can't
i like to share my hope, but i can't
because i want you to be my side, completing my live, every day

Jika aku bisa memilih, mungkin aku akan memilih menjadi kupu-kupu yang terbang dengan sayap indahnya, mengitari bunga-bunga dan mengisap sari madu. Jika aku bisa memilih, mungkin aku akan memilih menjadi kunang-kunang yang mengerlipkan cahayanya di kala malam, tak merasa gelap akan mengerikan. Jika aku bisa memilih, mungkin aku memilih menjadi angin yang terbang sepuas hati, datang dan pergi tanpa permisi, tak merasa sepi atau sendiri.

Tapi, jika aku menjadi kupu-kupu, aku tak akan tahu nikmatnya berjalan dengan kedua kaki dan menggenggamkan kedua tanganku. Jika aku menjadi kunang-kunang, aku tak terlihat saat pagi hingga siang, karena cahayaku terlihat hanya saat malam. Jika aku angin, aku tak dapat merasakan cinta, lelah, atau bahagia. Mensyukuri semuanya adalah kata kunci.

Sadar atau tidak, manusia adalah makhluk yang ajaib. Ia dapat berjalan, menggenggam erat, tertawa, merasakan sedih, jatuh cinta, dan berkarya di dunia. Setiap orang memiliki kelebihan disamping kekurangannya. Setiap orang memiliki sisi gelap, di samping sisi terangnya. Setiap orang memiliki cerita sedih, dibalik bahaginya. Semua bukan tanpa makna. Sakit itu agar kita menghargai sehat. Miskin itu agar kita menghargai kaya. Sedih itu agar kita mensyukuri rasa bahagia. Ada saat air mata akan mengalir tanpa bendungan, ada saatnya tatapan mata berkata tegar jadi kekuatan. Segalanya akan ada masanya.

Mati itu agar kita menghargai kehidupan. Kehidupan di dunia ini nyata, sementara kehidupan setelah mati masih misteri. Bagaimana menebak keadaanmu setelah jasad terkubur tanah? Entah akan merasakan bahagia, atau justru derita. Mempersiapkan segalanya sebelum segalanya itu lebih baik. Merasa menyesal tak akan ada gunanya jika cerita tak bisa berubah. Kemarin adalah kenangan, hari ini adalah kenyataan, esok adalah harapan. Hari inilah kenyataan hidup terjadi. Melakukan segalanya dengan benar terdengar bijaksana. Walau terkadang tergoda untuk sengaja 'bersalah'. Selama kesalahan itu bukan kesalahan besar yang dapat benar-benar membuahkan penyesalan di masa depan. Syukuri segalanya, usahakan segalanya, itu kata kunci akhirnya.

Sabtu, 13 April 2013

Katakan Kata, Rasa

By : She Rye D

ketika tatapan pelangi
harapan dengan jiwa murni
katakan rasa yang terpendam
katakan selama ia masih
katakan sebelum ia sudah

cinta
jika sungguh mencintai cinta
lembut hangat genggaman
lekatkan dia dengan hati
katakan cinta selama ia masih
tiada masa terbuang
katakan cinta sebelum ia sudah

cinta
nanti masa berganti
dan cinta tak berdiri lagi
hati dapatkah tegar sendiri
katakan cinta ketika ia masih
sebelum ia sudah, sepi

Pilihan Cerdas untuk Plastik yang Aman



Perdagangan barang dan jasa, dalam kehidupan sehari-hari, pasti selalu ada. Roda perekonomian yang selalu berputar membuat kita harus pintar memilih. Memilih barang atau jasa yang akan kita manfaatkan. Memilih barang, utamanya.
Barang keperluan harian akan lebih menguras kecermatan dalam pemilihan. Jika salah memilih barang, maka dapat berefek pada aktivitas kita bahkan perekonomian pula. Misalnya dalam memilih kosmetik kecantikan,  apabila tidak panda memilih yang baik dan cocok, dapat berdampak pada kesehatan bahkan kerugian secara financial karena kekeliruan dalam memilih.
Pemilihan barang yang sering luput dari perhatian pula adalah kebutuhan barang rumah tangga seperti piring, gelas, sendok, dan lain sebagainya yang terbuat dari bahan plastic. Sadar atau tidak, terkadang kita lupa melihat jenis bahan yang digunakan dalam perabot. Padahal, sudah tertera di bawah barang tersebut, kode bahannya. Kode ini merupakan aturan internasional yang mengharuskan setiap barang mencantumkan keterangan atau kode bahan pembuatnya. 




Gambar 1. Kode pada Barang Plastik

  1. PET  atau PETE ( Polyethylene Terephthalate )
Logo ini biasanya tertera pada produk plastik berwarna jernih dan transparan. Contoh produknya yaitu botol air mineral, botol jus, botol softdrink, botol kecap, botol minyak goreng, dan botol sambal. Produk dengan kode ini direkomendasikan untuk pemakaian hanya sekali saja, karena frekuensi penggunaan yang sering, dalam jangka waktu panjang dapat mengakibatkan polimer yang terkandung di dalam produk ini akan meleleh serta mengeluarkan zat yang bersifat karsinogenik ( pemicu kanker ). Hindarilah pemakaian untuk makanan atau minuman yang hangat apalagi panas.  
  1. HDPE ( High Density Polyethylene )
Logo ini biasanya tertera pada produk plastik berwarna putih susu, kantong es, memiliki karakter keras hingga semi fleksibel, bila ditekan tidak kembali ke bentuk semula, permukaannya licin buram, sifat bahan yang lebih kuat, keras, buram, lebih tahan terhadap bahan kimia, dan lebih tahan terhadap suhu tinggi hingga 1350C. Contoh produknya yaitu galon air minum, botol kosmestik, botol obat, botol minuman, botol susu yang berwarna putih susu, tupperware. Produk dengan kode ini juga direkomendasikan untuk pemakaian hanya sekali saja walaupun aman dipakai, karena pelepasan senyawa antimoni trioksida terus meningkat seiring waktu. Hindarilah pemakaian untuk makanan atau minuman yang hangat apalagi panas.
  1. V atau PVC ( Polyvinyl Chloride )
Logo ini biasanya tertera pada produk plastic yang merupakan jenis plastik tersulit untuk didaur ulang. Ada dua macam jenis produk ini yaitu Unplasticed Polyvinyl Chloride (UPVC) dan Plasticed Plolyvinyl Chloride (PVC). UPVC memiliki karakter kuat, kaku, bening , biasanya dipakai untuk perabotan, pipa, kabel listrik, botol-botol, dan sebagainya. Sedangkan PVC berkarakter fleksibel, jernih, elastic, biasanya digunakan untuk selang air, pelapis kabel, sol sepatu, plastik pembungkus, pipa, kantung darah, taplak meja plastik, botol sampo, botol kecap, dan sebagainya. Produk dengan kode ini mengandung DEHA (Di-2-etil-heksiladipat) yang lumer pada suhu -15oC, dan dapat bereaksi dengan makanan yang dikemas dalam produk ini. Hal ini menimbulkan potensi bahaya untuk hati dan ginjal, sehingga termasuk bahan yang perlu diwaspadai pemakaiannya. 
  1. LDPE  ( Low Density Polyethylene )
Logo ini biasanya tertera pada produk plastik tipe cokelat (thermoplastic/dibuat dari minyak bumi), memiliki karakter lembut, fleksibel, kuat, tembus cahaya, dan memiliki resistensi yang sangat baik terhadap bahan dan reaksi kimia pada suhu #600C. Jenis produk plastic ini dapat didaur ulang, namun hampir tidak dapat dihancurkan. Contoh produknya yaitu kantong/tas kresek, tutup plastik, dan plastik tipis lainnya. Produk aman dipakai untuk tempat makanan. 
  1. PP  ( Polypropylene )
Logo ini biasanya tertera pada produk plastik botol transparan, tidak jernih atau berawan, lebih kuat dan ringan, daya tembus uap yang rendah, ketahanan yang baik terhadap lemak, dan stabil terhadap suhu tinggi, bila ditekan akan kembali ke bentuk semula. Jenis ini merupakan pilihan terbaik untuk bahan plastik, utamanya untuk makanan atau minuman, karena dapat digunakan berulang kali, tahan terhadap panas, serta aman dipakai dalam jangka waktu panjang. Contoh produknya yaitu tempat menyimpan makanan, botol minum, tutup botol, mainan anak, cup plastik, dan botol minum bayi.
  1. PS – POLYSTYRENE
Logo ini biasanya tertera pada produk plastik berwarna jernih dan transparan. Contoh produknya yaitu Styrofoam, tempat minum sekali pakai, sendok, garpu, dan lain-lain. Bahan PS sulit didaur ulang karena membutuhkan waktu yang sangat panjang dan lama untuk mendaur ulangnya. Jenis ini dapat mengeluarkan bahan styrene ke dalam makanan ketika makanan tersebut bersentuhan dengan bahan ini, sehingga termasuk dalam bahan yang perlu dihindari karena berbahaya untuk otak, dapat menimbulkan masalah reproduksi (mengganggu hormon estrogen pada wanita), sistem saraf, bahkan pertumbuhan. Bila dibakar, jenis PS ini akan mengeluarkan api berwarna kuning-jingga serta meninggalkan jelaga.
  1. OTHER
Logo ini biasanya tertera pada produk plastik selain ke-6 jenis yang telah dibahas sebelumnya. Ada jenis SAN (Styrene Acrylonitrile), ABS (Acrylonitrile Butadiene Styrene), PC (PolyCarbonate), dan Nylon. Bahan yang baik untuk digunakan dalam kemasan makanan ataupun minuman yaitu jenis SAN dan ABS, karena resistensinya terhadap suhu dan reaksi kimia cukup tinggi. Selain itu kekuatan, kekakuan, dan tingkat kekerasan jenis SAN dan ABS telah ditingkatkan.
Sedangkan PC dapat mengeluarkan bahan utamanya (Bisphenol-A ) dalam makanan dan/ atau minuman apabila bersentuhan, sehingga dapat merusak sistem hormon, kromosom pada ovarium, penurunan produksi sperma, dan mengubah fungsi imunitas. Contoh produknya yaitu botol susu bayi, gelas anak batita (sippy cup), botol minum polycarbonate, dan kaleng kemasan makanan dan minuman, termasuk kaleng susu formula. Bahan ini perlu dihindari pemakaiannya.
Penjelasan mengenai kode daur ulang barang tersebut semakin meyakinkan konsumen untuk cerdas dalam memilih barang terutama yang digunakan membungkus makanan atau minuman. Pemilihan yang tidak tepat akan berakibat pada kesehatan konsumen sendiri. Kandungan bahan yang ada pada barang tersebut tidak selalu baik. Tergantung pada bahannya yang ditunjukkan pada kode bahan di kemasannya.
Pencantuman kode tera ulang barang ini merupakan keharusan setiap produsen barang untuk melakukannya. Di dunia maupun di Indonesia, pencantuman logo dan kode daur ulang telah ditetapkan dan harus dilakukan. Peraturan Menteri Perindustrian Republik Indonesia No 24/ M-IND/PER/2/2010 tentang Pencantuman Logo Tara Pangan dan dan Kode Daur Ulang pada Kemasan Pangan dari Plastik, dan perlindungan dari Direktorat Jenderal Standarisasi dan Perlindungan Konsumen Kementerian Perdagangan (http://ditjenspk.kemendag.go.id/ ) untuk konsumen adalah bukti kepedulian pemerintah terhadap konsumsi barang plastic di Indonesia. Apabila ada barang plastic yang tidak tertera kode daur ulangnya, perlu dipertanyakan lagi keamanan barang tersebut. Jadi, tentukan pilihan yang tepat untuk Anda dan keluarga untuk konsumsi yang aman, jadilah konsumen cerdas mulai sekarang.


My Story: Sabar Itu Berbatas 'kah?

Tiga tahun yang lalu, aku tak pernah terpikir bahwa hadiah itu akan diberikan oleh orang tuaku. Semua orang tahu bahwa sekarang ini jaman ca...