Sabtu, 13 April 2013

Katakan Kata, Rasa

By : She Rye D

ketika tatapan pelangi
harapan dengan jiwa murni
katakan rasa yang terpendam
katakan selama ia masih
katakan sebelum ia sudah

cinta
jika sungguh mencintai cinta
lembut hangat genggaman
lekatkan dia dengan hati
katakan cinta selama ia masih
tiada masa terbuang
katakan cinta sebelum ia sudah

cinta
nanti masa berganti
dan cinta tak berdiri lagi
hati dapatkah tegar sendiri
katakan cinta ketika ia masih
sebelum ia sudah, sepi

Pilihan Cerdas untuk Plastik yang Aman



Perdagangan barang dan jasa, dalam kehidupan sehari-hari, pasti selalu ada. Roda perekonomian yang selalu berputar membuat kita harus pintar memilih. Memilih barang atau jasa yang akan kita manfaatkan. Memilih barang, utamanya.
Barang keperluan harian akan lebih menguras kecermatan dalam pemilihan. Jika salah memilih barang, maka dapat berefek pada aktivitas kita bahkan perekonomian pula. Misalnya dalam memilih kosmetik kecantikan,  apabila tidak panda memilih yang baik dan cocok, dapat berdampak pada kesehatan bahkan kerugian secara financial karena kekeliruan dalam memilih.
Pemilihan barang yang sering luput dari perhatian pula adalah kebutuhan barang rumah tangga seperti piring, gelas, sendok, dan lain sebagainya yang terbuat dari bahan plastic. Sadar atau tidak, terkadang kita lupa melihat jenis bahan yang digunakan dalam perabot. Padahal, sudah tertera di bawah barang tersebut, kode bahannya. Kode ini merupakan aturan internasional yang mengharuskan setiap barang mencantumkan keterangan atau kode bahan pembuatnya. 




Gambar 1. Kode pada Barang Plastik

  1. PET  atau PETE ( Polyethylene Terephthalate )
Logo ini biasanya tertera pada produk plastik berwarna jernih dan transparan. Contoh produknya yaitu botol air mineral, botol jus, botol softdrink, botol kecap, botol minyak goreng, dan botol sambal. Produk dengan kode ini direkomendasikan untuk pemakaian hanya sekali saja, karena frekuensi penggunaan yang sering, dalam jangka waktu panjang dapat mengakibatkan polimer yang terkandung di dalam produk ini akan meleleh serta mengeluarkan zat yang bersifat karsinogenik ( pemicu kanker ). Hindarilah pemakaian untuk makanan atau minuman yang hangat apalagi panas.  
  1. HDPE ( High Density Polyethylene )
Logo ini biasanya tertera pada produk plastik berwarna putih susu, kantong es, memiliki karakter keras hingga semi fleksibel, bila ditekan tidak kembali ke bentuk semula, permukaannya licin buram, sifat bahan yang lebih kuat, keras, buram, lebih tahan terhadap bahan kimia, dan lebih tahan terhadap suhu tinggi hingga 1350C. Contoh produknya yaitu galon air minum, botol kosmestik, botol obat, botol minuman, botol susu yang berwarna putih susu, tupperware. Produk dengan kode ini juga direkomendasikan untuk pemakaian hanya sekali saja walaupun aman dipakai, karena pelepasan senyawa antimoni trioksida terus meningkat seiring waktu. Hindarilah pemakaian untuk makanan atau minuman yang hangat apalagi panas.
  1. V atau PVC ( Polyvinyl Chloride )
Logo ini biasanya tertera pada produk plastic yang merupakan jenis plastik tersulit untuk didaur ulang. Ada dua macam jenis produk ini yaitu Unplasticed Polyvinyl Chloride (UPVC) dan Plasticed Plolyvinyl Chloride (PVC). UPVC memiliki karakter kuat, kaku, bening , biasanya dipakai untuk perabotan, pipa, kabel listrik, botol-botol, dan sebagainya. Sedangkan PVC berkarakter fleksibel, jernih, elastic, biasanya digunakan untuk selang air, pelapis kabel, sol sepatu, plastik pembungkus, pipa, kantung darah, taplak meja plastik, botol sampo, botol kecap, dan sebagainya. Produk dengan kode ini mengandung DEHA (Di-2-etil-heksiladipat) yang lumer pada suhu -15oC, dan dapat bereaksi dengan makanan yang dikemas dalam produk ini. Hal ini menimbulkan potensi bahaya untuk hati dan ginjal, sehingga termasuk bahan yang perlu diwaspadai pemakaiannya. 
  1. LDPE  ( Low Density Polyethylene )
Logo ini biasanya tertera pada produk plastik tipe cokelat (thermoplastic/dibuat dari minyak bumi), memiliki karakter lembut, fleksibel, kuat, tembus cahaya, dan memiliki resistensi yang sangat baik terhadap bahan dan reaksi kimia pada suhu #600C. Jenis produk plastic ini dapat didaur ulang, namun hampir tidak dapat dihancurkan. Contoh produknya yaitu kantong/tas kresek, tutup plastik, dan plastik tipis lainnya. Produk aman dipakai untuk tempat makanan. 
  1. PP  ( Polypropylene )
Logo ini biasanya tertera pada produk plastik botol transparan, tidak jernih atau berawan, lebih kuat dan ringan, daya tembus uap yang rendah, ketahanan yang baik terhadap lemak, dan stabil terhadap suhu tinggi, bila ditekan akan kembali ke bentuk semula. Jenis ini merupakan pilihan terbaik untuk bahan plastik, utamanya untuk makanan atau minuman, karena dapat digunakan berulang kali, tahan terhadap panas, serta aman dipakai dalam jangka waktu panjang. Contoh produknya yaitu tempat menyimpan makanan, botol minum, tutup botol, mainan anak, cup plastik, dan botol minum bayi.
  1. PS – POLYSTYRENE
Logo ini biasanya tertera pada produk plastik berwarna jernih dan transparan. Contoh produknya yaitu Styrofoam, tempat minum sekali pakai, sendok, garpu, dan lain-lain. Bahan PS sulit didaur ulang karena membutuhkan waktu yang sangat panjang dan lama untuk mendaur ulangnya. Jenis ini dapat mengeluarkan bahan styrene ke dalam makanan ketika makanan tersebut bersentuhan dengan bahan ini, sehingga termasuk dalam bahan yang perlu dihindari karena berbahaya untuk otak, dapat menimbulkan masalah reproduksi (mengganggu hormon estrogen pada wanita), sistem saraf, bahkan pertumbuhan. Bila dibakar, jenis PS ini akan mengeluarkan api berwarna kuning-jingga serta meninggalkan jelaga.
  1. OTHER
Logo ini biasanya tertera pada produk plastik selain ke-6 jenis yang telah dibahas sebelumnya. Ada jenis SAN (Styrene Acrylonitrile), ABS (Acrylonitrile Butadiene Styrene), PC (PolyCarbonate), dan Nylon. Bahan yang baik untuk digunakan dalam kemasan makanan ataupun minuman yaitu jenis SAN dan ABS, karena resistensinya terhadap suhu dan reaksi kimia cukup tinggi. Selain itu kekuatan, kekakuan, dan tingkat kekerasan jenis SAN dan ABS telah ditingkatkan.
Sedangkan PC dapat mengeluarkan bahan utamanya (Bisphenol-A ) dalam makanan dan/ atau minuman apabila bersentuhan, sehingga dapat merusak sistem hormon, kromosom pada ovarium, penurunan produksi sperma, dan mengubah fungsi imunitas. Contoh produknya yaitu botol susu bayi, gelas anak batita (sippy cup), botol minum polycarbonate, dan kaleng kemasan makanan dan minuman, termasuk kaleng susu formula. Bahan ini perlu dihindari pemakaiannya.
Penjelasan mengenai kode daur ulang barang tersebut semakin meyakinkan konsumen untuk cerdas dalam memilih barang terutama yang digunakan membungkus makanan atau minuman. Pemilihan yang tidak tepat akan berakibat pada kesehatan konsumen sendiri. Kandungan bahan yang ada pada barang tersebut tidak selalu baik. Tergantung pada bahannya yang ditunjukkan pada kode bahan di kemasannya.
Pencantuman kode tera ulang barang ini merupakan keharusan setiap produsen barang untuk melakukannya. Di dunia maupun di Indonesia, pencantuman logo dan kode daur ulang telah ditetapkan dan harus dilakukan. Peraturan Menteri Perindustrian Republik Indonesia No 24/ M-IND/PER/2/2010 tentang Pencantuman Logo Tara Pangan dan dan Kode Daur Ulang pada Kemasan Pangan dari Plastik, dan perlindungan dari Direktorat Jenderal Standarisasi dan Perlindungan Konsumen Kementerian Perdagangan (http://ditjenspk.kemendag.go.id/ ) untuk konsumen adalah bukti kepedulian pemerintah terhadap konsumsi barang plastic di Indonesia. Apabila ada barang plastic yang tidak tertera kode daur ulangnya, perlu dipertanyakan lagi keamanan barang tersebut. Jadi, tentukan pilihan yang tepat untuk Anda dan keluarga untuk konsumsi yang aman, jadilah konsumen cerdas mulai sekarang.


My Story: Sabar Itu Berbatas 'kah?

Tiga tahun yang lalu, aku tak pernah terpikir bahwa hadiah itu akan diberikan oleh orang tuaku. Semua orang tahu bahwa sekarang ini jaman ca...