Senin, 02 Juli 2012

Trend Galau : Bukan Cerita Perjalanan Galauers

Menjalani perkuliahan semester akhir memang memberikan efek galau tersendiri. Tugas menumpuk, skripsi nunggu direvisi, kekasih hati gak nongol-nongol lagi (padahal gak ada pacar : D), semua makin memberikan efek 'galau' tersendiri. Sebenarnya semua bisa mudah diatasi kalau kita dapat melakukan koping yang baik atas masalah yang ada. Tapi, tetep aja tuh masih pada banyak yang galau.
Kayaknya efek galau emang udah trend di masyarakat. Entah bagaimana ceritanya dulu, tiba-tiba kata 'galau' menjadi fenomena yang trend dan keren walau sebenarnya efeknya gak sama kerennya. Galau itu bisa diartikan sebagai kebimbangan atau keresahan atas sesuatu yang dipikirkan. Galau bisa menyerang semua orang. Mungkin aja saking kerennya nih kata 'galau', sampai-sampai tiap ada orang diem aja dibilang galau. Pernah ada yang nyelethuk,
"Eh, orang itu pasti lagi galau. Dari tadi diem mulu."
Hmm, bener-bener virus galau bikin bahaya aja nih. Keren sih, tapi masak setiap ada orang diem dibilang galau. Mungkin aja kan orang itu cuma pengen diem gara-gara lagi sariawan atau lagi ngantuk makanya gak pengen banyak ngomong.





(Gambar dari keripikgobyos.blogspot.com)

Emang galau itu bisa menyerang siapa saja. Gak kenal usia atau jabatan. Semua rakyat Indonesia bisa aja terkena tanpa terkecuali. Obatnya??? Wah, ke psikiater aja kalau galaunya udah tingkat dewa. Kalau masih galau kelas teri sih bisa diobatin dengan cara jalan-jalan atau traktir makan di restoran mewah terus pesen makanan sampek perut hampir mbludak (hehe.. peace V^_^). Gak percaya? Bisa dicoba (Nb : jika sakit berlanjut hubungi kantor pos.. Loh?)





(Gambar dari bikinbetah.blogspot.com)

Keadaan yang seharusnya ditangani oleh semua kalangan masyarakat adalah mencari pakarnya. Sayangnya, belum ada RSG (Rumah Sakit Galau) buat nampung para galauers yang menjadi korban virus galau. Entah kenapa sampai sekarang pun belum ada vaksin galau yang diciptakan para ilmuwan. Padahal penyakit galau ini udah merambah dari dahulu kala. Cuma, emang bekennya mulai abad 20 ini. Dan pasti semua galauers sebenarnya pengen banget dibangun RSG buat fasilitas galau yang menyenangkan sehingga virusnya bisa ilang dengan sendirinya. Yang jadi masalah, takutnya RSG ini malah dimanfaatin buat penderita galau tingkat terminal alias konsumen sehat jiwa alias orang gangguan mental parah sebagai tempat mereka karena mereka mungkin salah baca RSG jadi RSJ yang cuma beda satu huruf aja. Wah, kalau begitu bisa gawat.

(Tulisan ini dibuat untuk mencurahkan pikiran penulis. Segala muatannya adalah murni dari tulisan penulis sendiri. Copy paste diperbolehkan asal mendapat persetujuan dari penulis... Thanks^_^, salam galau !)

Ego Merasa pada Surya Fana

Terburu aku menyikap
berkata dan bersua dengan ego hati
meninggi dan yakin bahwa
aku takkan terpana
dengan cahaya surya di setengah siang

kata mata berbicara
meyakinkan rona sinarnya bermakna
memesona setiap bunga taman
yang bermekaran
mendamba sosok sinar hangat

paras oriental bersinar
kau bilang demikian
berbeda dengan kefanaan
kau pilih sendiri
dan kau adalah diri
yang nyata saat ini

Lembayung yang merona
menatapmu masih
terdiam memejam
mengikat rasa yang hendak terburai
memendam kagum dalam - dalam
menanti dan menanti
itu bukan kamu
tapi mungkin kamu

By ; She Rye D.

Rabu, 11 April 2012

Penantian Padamu

Seperti halnya alam yang penuh dengan hal-hal berpasangan, demikian mungkin aku juga. Berharap menemukan setengah hati yang mengembara. Entah apakah akan terjadi. Sementara di sini masih dipenuhi dengan penantian semu. Kurasa. Sepertinya sudah lama ini terjadi. Begini selalu jadinya. Apakah benar atau kah kesemuanku saja? Aku pun tak tahu. Mungkin nanti setelah aku melupakan hal ini, akan ada petunjukNya yang mengarahkan hatiku pada hatinya. Itu harap yang bukan sekedar harap. Ingin kunyatakan dalam hidupku. Jika nanti aku menyerah, bayangmu yang akan mengingatkanku. Penantian ini masih terjadi. Terus terjadi entah sampai kapan.

Aku tahu terlalu cepat kunyatakan kegalauanku. Namun, kunyatakan dengan pasti bahwa memang aku masih menantimu. Semoga saja kelak tidak salah dalam pilihku. Semoga benar engkau yang kupilih dan memilihku pertama kalinya. Jika memang tidak dipertemukan sekarang, semoga beberapa saat lagi akan ada jawabannya.

By : She Rye D.

Fana Fatamorgana

Terkadang hanya asa yang semu.
Tercipta pada kegalauan rasa.
Merekah bebas tanpa batas.
Kegalauan hati akan arti
Makna maaf dan ilusi dendam
Jika memang tak ada lagi yang meredam
Amarah akan meluap tiada batas
Layaknya api tersulut kertas
Dengan mudahnya terbakar

Entah kenapa,
Siapa, apa, bagaimana
Makna yang terluap berbeda dengan faktanya
Hanya inginkan satu kata
Anggaplah ia sebagai fatamorgana saja
Mungkin nanti akan luruh sendiri

By : She Rye D.

Senin, 19 Maret 2012

Sayap Lemahku Tergerak Diam


sayap-sayap lemah
berkepak tanpa daya
kelelahan menjerumuskan niat
dalam kebungkaman harap yang gelap

arti semua tak dapat tersangka
bagai angin berhembus tanpa rasa
sayap-sayapku terkepak lemah
seakan tak ingin berkepak

sayap-sayap lemahku terkepak
sedikit saja, tak dapat tergerak lepas
hanya aku yang merasa
bukan dia, bukan mereka

sayapku terkepak lemah
penuh makna dalam diam hati
hanya berharap menemukan sesuatu
dalam dirimu, dalam aku

By : She Rye D.

Rabu, 14 Maret 2012

AKU TERMANGU, MENCARI


Sayangnya aku termangu
dalam semburat cinta mentari
di sana terasa hangat
sepi masih terganggu
meraih segala makna sepi yang terjadi
tanya tanpa jawab terungkap
batin meronta tak henti merajuk

aku goyah, termangu
dalam semburat cahaya temaram lampu
duduk di sudut sambil memangku
tanganku menggenggam erat jari lainnya
masih terdiam dan bergelisah hati
rayuan otakku tak mempan lagi

aku sendiri, termangu
dalam batin ku mengharap
akan ada sejuta ucap
menghentikan ragu yang teresap
masih dalam pencarian mantap
mencari, dan mencari
hingga bertemu tatap

My Story: Sabar Itu Berbatas 'kah?

Tiga tahun yang lalu, aku tak pernah terpikir bahwa hadiah itu akan diberikan oleh orang tuaku. Semua orang tahu bahwa sekarang ini jaman ca...