Wilayah Banyuwangi dikelilingi oleh perairan baik laut
maupun daerah sungai. Sepanjang perjalanan menuju kota maupun keluar kota, akan
sering dijumpai sungai-sungai, bahkan lautan. Wilayah Banyuwangi yang berada di
ujung timur pulau jawa, tak pelak menyandingkan Banyuwangi dengan perairan
samudra hindia sehingga laut akan mudah dijumpai di wilayah Banyuwangi.
Perairan merupakan salah satu sumber kehidupan selain cahaya
dan udara. Air yang memberikan kesejukan pada tanaman dan tanah. Air yang
berfungsi meredakan dahaga. Air sangat penting bagi kehidupan masyarakat luas.
Karena itulah, sudah merupakan kewajiban warga masyarakat secara keseluruhan
untuk menjaga air maupun sumbernya selalu bersih dan sehat.
Sumber air yang biasanya digunakan untuk aktivitas dan juga
pemenuhan kebutuhan sehari-hari, berasal dari sungai di daerah-daerah. Sungai
membantu pengairan untuk sawah maupun sumber air bagi rumah di sekitarnya.
Menjaga sungai tetap bersih akan menjaga masyarakat tetap sehat pula. Apabila
sungai tercemar, maka akan banyak dampak negatif yang bermunculan. Mulai dari
keracunan, penurunan kecerdasan anak, penyakit infeksi, dan lain sebagainya. Dampak
pencemaran itu akibat adanya reaksi kimia dari limbah yang dibuang ke
sungai.Selain itu, limbah yang mencemari sungai dapat mengurangi cadangan
oksigen dalam air sungai sehingga dapat mengganggu ekosistem di dalam sungai
tersebut. oksigen yang semakin menipis di wilayah sungai dapat mendorong
terjadinya pernapasan anaerob sehingga memunculkan perubahan warna dan bau yang
tidak sedap (Sasongko, 2006).
Kebanyakan masalah kebersihan di sungai adalah banyaknya
sampah rumah tangga yang berserakan. Fenomena ini sudah banyak di jumpai di
kota-kota besar. Begitu pula di Banyuwangi. Area Banyuwangi seluas sekitar 358.552.22 km2
dengan luas sungai sekitar 1.251.652,561 meter (Kabupaten
Banyuwangi, 2013). Sungai sepanjang itu tentunya
pengawasannya selalu diperlukan. Hanya saja, selama ini masih kurang optimal. Pengawasan
dari pemerintah daerah sendiri belum cukup. Peran serta masyarakat sekitar
wilayah sungai tetap diperlukan dalam rangka menjaga kelestarian dan
kebersihannya. Sayangnya, pengawasan
oleh masyarakat sekitar belum maksimal dikarenakan ketersediaan sumber daya di
masing-masing tempat berbeda. Hal ini dapat juga dikarenakan kurangnya
kesadaran maupun fasilitas yang diperlukan dalam penjagaan sungai di
masing-masing wilayah.
Pengawasan dapat dilakukan dengan peran serta masyarakat.
Perwakilan dari masyarakat pun tetap dapat membantu pengawasan. Sistem
pengkaderan untuk kebersihan hendaknya diberlakukan di setiap wilayah. Pengkaderan
yang dilakukan tidak perlu menyendirikan kader sebagai suatu kelompok
tersendiri. Pengkaderan dapat dilakukan dengan mengikutsertakan karang taruna
atau perkumpulan warga di setiap wilayah. Aktivitas bulanan dilakukan untuk
penelusuran sungai sekaligus pemilahan sampah. Kegiatan ini perlu berkoordinasi
dengan dinas kebersihan dan pertamanan sehingga aktivitas kebersihan untuk
sungai di masing-masing wilayah dapat berjalan optimal. Sampah yang didapat
dari hasil penyusuran dapat disalurkan pada Bank Sampah Banyuwangi (BSB) dengan
harapan menjadi tabungan masyarakat bagi pengembangan wilayahnya sendiri.
Program sungai bersih ini dapat mendukung program Banyuwangi
sehat di tahun 2015. Kesehatan tidak hanya dilihat dari diri manusianya saja,
tetapi juga lingkungannya. Lingkungan yang sehat akan memberikan kebutuhan
hidup yang sehat untuk masyarakat. Program sungai bersih pun memberikan nilai
tambah dari koordinasi masyarakat dengan pemerintah daerah. Kerjasama yang
terjadi diharapkan mampu meningkatkan motivasi untuk mencintai kampong halaman
tercinta, Banyuwangi. Sesuai dengan slogan “Banyuwangi lebih baik’, koordinasi
antara pemerintah dengan masyarakat wilayah yang akan menghasilkan manfaat bagi
kesehatan, kebersihan, maupun gotong-royong semoga dapat menjadikan Banyuwangi
lebih baik lagi sehingga di tahun 2015 dapat mencapai derajad kesehatan yang
tinggi dan optimal.
daftar
pustaka
Kabupaten
Banyuwangi. 2013. BDA Geografi. (online) ( Http://Www.Banyuwangikab.Go.Id/Page/Bda/Geografi.Html, Diunduh
Pada 15 Desember 2013)
Sasongko, Lutfi Aris. 2006. Kontribusi Air Limbah Domestik Penduduk di Sekitar Sungai Tuk Terhadap
Kualitas Air Sungai Kaligarang Serta Upaya Penanganannya. (online) (Http://Eprints.Undip.Ac.Id/15152/1/Lutfi_As_L4k002051.Pdf, diunduh pada 15 Desember 2013)