Seperti halnya alam yang penuh dengan hal-hal berpasangan, demikian mungkin aku juga. Berharap menemukan setengah hati yang mengembara. Entah apakah akan terjadi. Sementara di sini masih dipenuhi dengan penantian semu. Kurasa. Sepertinya sudah lama ini terjadi. Begini selalu jadinya. Apakah benar atau kah kesemuanku saja? Aku pun tak tahu. Mungkin nanti setelah aku melupakan hal ini, akan ada petunjukNya yang mengarahkan hatiku pada hatinya. Itu harap yang bukan sekedar harap. Ingin kunyatakan dalam hidupku. Jika nanti aku menyerah, bayangmu yang akan mengingatkanku. Penantian ini masih terjadi. Terus terjadi entah sampai kapan.
Aku tahu terlalu cepat kunyatakan kegalauanku. Namun, kunyatakan dengan pasti bahwa memang aku masih menantimu. Semoga saja kelak tidak salah dalam pilihku. Semoga benar engkau yang kupilih dan memilihku pertama kalinya. Jika memang tidak dipertemukan sekarang, semoga beberapa saat lagi akan ada jawabannya.
By : She Rye D.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
My Story: Sabar Itu Berbatas 'kah?
Tiga tahun yang lalu, aku tak pernah terpikir bahwa hadiah itu akan diberikan oleh orang tuaku. Semua orang tahu bahwa sekarang ini jaman ca...
-
Hanya bermodalkan niat karena sudah 'terlanjur', Herni memberanikan diri bepergian sendirian tanpa teman ke kota yang asing baginya...
-
Kata orang, istirahat saja sebelum kamu kelelahan. Kalau lelah, ya istirahat, berhenti, tidur. Memang benar begitu. Selama beberapa hari, be...
-
Wahai, hati! mudah sekali bagimu untuk berubah mudah nian api amarah menyala tanpa aba-aba bagi yang tanpa persiapan menyambar sesuka ha...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar