Jumat, 24 Mei 2013

Kemarin Hingga Esok

by : She Rye D, Malang, 24/05/2013

i like to share my breath, but i can't
i like to share my soul, but i can't
i like to share my hope, but i can't
because i want you to be my side, completing my live, every day

Jika aku bisa memilih, mungkin aku akan memilih menjadi kupu-kupu yang terbang dengan sayap indahnya, mengitari bunga-bunga dan mengisap sari madu. Jika aku bisa memilih, mungkin aku akan memilih menjadi kunang-kunang yang mengerlipkan cahayanya di kala malam, tak merasa gelap akan mengerikan. Jika aku bisa memilih, mungkin aku memilih menjadi angin yang terbang sepuas hati, datang dan pergi tanpa permisi, tak merasa sepi atau sendiri.

Tapi, jika aku menjadi kupu-kupu, aku tak akan tahu nikmatnya berjalan dengan kedua kaki dan menggenggamkan kedua tanganku. Jika aku menjadi kunang-kunang, aku tak terlihat saat pagi hingga siang, karena cahayaku terlihat hanya saat malam. Jika aku angin, aku tak dapat merasakan cinta, lelah, atau bahagia. Mensyukuri semuanya adalah kata kunci.

Sadar atau tidak, manusia adalah makhluk yang ajaib. Ia dapat berjalan, menggenggam erat, tertawa, merasakan sedih, jatuh cinta, dan berkarya di dunia. Setiap orang memiliki kelebihan disamping kekurangannya. Setiap orang memiliki sisi gelap, di samping sisi terangnya. Setiap orang memiliki cerita sedih, dibalik bahaginya. Semua bukan tanpa makna. Sakit itu agar kita menghargai sehat. Miskin itu agar kita menghargai kaya. Sedih itu agar kita mensyukuri rasa bahagia. Ada saat air mata akan mengalir tanpa bendungan, ada saatnya tatapan mata berkata tegar jadi kekuatan. Segalanya akan ada masanya.

Mati itu agar kita menghargai kehidupan. Kehidupan di dunia ini nyata, sementara kehidupan setelah mati masih misteri. Bagaimana menebak keadaanmu setelah jasad terkubur tanah? Entah akan merasakan bahagia, atau justru derita. Mempersiapkan segalanya sebelum segalanya itu lebih baik. Merasa menyesal tak akan ada gunanya jika cerita tak bisa berubah. Kemarin adalah kenangan, hari ini adalah kenyataan, esok adalah harapan. Hari inilah kenyataan hidup terjadi. Melakukan segalanya dengan benar terdengar bijaksana. Walau terkadang tergoda untuk sengaja 'bersalah'. Selama kesalahan itu bukan kesalahan besar yang dapat benar-benar membuahkan penyesalan di masa depan. Syukuri segalanya, usahakan segalanya, itu kata kunci akhirnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

My Story: Sabar Itu Berbatas 'kah?

Tiga tahun yang lalu, aku tak pernah terpikir bahwa hadiah itu akan diberikan oleh orang tuaku. Semua orang tahu bahwa sekarang ini jaman ca...