Kamis, 21 Juli 2011

Poetry Hujan : Renungan Malam untuk Langit

Mata tak dapat terpejam
Memaksaku terjaga dalam perenungan
Dan malam tiba dengan hembusan angin beku
Kulitku seperti es
Di luar ini, cuaca tak sedang bersahabat
Namun langit dengan pesonanya
Masih indah

Tuhan, Kau ciptakan sempurna
Aku, dan semua
Langit, dan isinya
Hiasan indah, pengobat pilu

Sendiri, lagi-lagi
Dalam kesendirian dan perenungan
Walau terasa sakit yang menyesakkan
Masih ada senyum yang tersisa
Tak selebar biasanya

Pada langit malam ini,
Aku bercerita
Semua pilu dan resah
Apakah bulan mendengar?
Bintang melihat tanpa kedip
Ia membisu

Tik, tik, tik
Tanganku basah
Kakiku basah
Hujan ini datang tanpa aba-aba
Seperti yang kurasakan
Tetesan air jatuh di pipi
Karena sedihnya lagi
Lagi-lagi

Hujan, katakan pada siapa pun
Hatiku masih pilu
Dan hujan,
Katakan pada siapa pun
Aku masih menunggu
Hujan, angin,
Sampaikan salam rinduku
Supaya tak perlu kukatakan
Bahwa aku sendirian


Puisi ini diikutsertakan pada Kuis “Poetry Hujan” yang diselenggarakan oleh Bang Aswi dan Puteri Amirillis

1 komentar:

  1. terimakasih atas partisipasi sahabat dalam kuis poetry hujan..^^

    *hujan itu datang tiba2 menyergap...dan kurasakan kesejukannya...
    salam saya

    BalasHapus

My Story: Sabar Itu Berbatas 'kah?

Tiga tahun yang lalu, aku tak pernah terpikir bahwa hadiah itu akan diberikan oleh orang tuaku. Semua orang tahu bahwa sekarang ini jaman ca...