(By : She Rye D.)
Baik, benar
Yang terasa tak terucap
Dibungkam tata krama
Dibutakan pujian naif
Dari sepasang hati memisah lagi
Hantam rindu pada rindu
Biar ia membuncah
Memecah sunyi sendiri
Sejak terbit sinar surya
Sampai berpulang sang senja
Bungkus untai kata-kata manis
Sebelum waktu berpamit, habis
Tempatkannya dalam lubuh jiwa
Lekatkan hingga ke sanubari raga
Kubuka bila rindu tak lagi menguat rasa
Hingga hatimu tiba di pelupuk mata
Jangan bungkam lagi
Permainan ini 'kan berakhir nanti
Jangan beri hati pada perindu kedua
Jika awalnya masih 'kan meminta
Hati takkan menerima
Dua jiwa terpisah karena paksa
Jangan bungkam rasa atas nama cinta
Berhari-hari kau meragu
Syahdunya rindu memendamkan cerita
Dari segala haluan fatamorgana hidup
Jenuh penantian belum berakhir
Cerita indah masih 'kan terukir
Jangan pendam lagi rasa di hati
Biar ia ada, datang merengkuh batin
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
My Story: Sabar Itu Berbatas 'kah?
Tiga tahun yang lalu, aku tak pernah terpikir bahwa hadiah itu akan diberikan oleh orang tuaku. Semua orang tahu bahwa sekarang ini jaman ca...
-
Hanya bermodalkan niat karena sudah 'terlanjur', Herni memberanikan diri bepergian sendirian tanpa teman ke kota yang asing baginya...
-
Kata orang, istirahat saja sebelum kamu kelelahan. Kalau lelah, ya istirahat, berhenti, tidur. Memang benar begitu. Selama beberapa hari, be...
-
Wahai, hati! mudah sekali bagimu untuk berubah mudah nian api amarah menyala tanpa aba-aba bagi yang tanpa persiapan menyambar sesuka ha...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar