'Kata mereka diriku s'lalu dimanja.. Kata mereka diriku s'lalu ditimang..'
Sudah pernah dengar lirik lagu itu kan?? Itu adalah lagu yang ditujukan kepada ibu yang telah membesarkan kita dengan kasih sayang yang seabrek dan berjuta cintanya dilimpahkan siang malam. Ibu yang selalu memberikan perhatiannya kepada kita dan selalu dengan lembut dan sabar mendidik, memperhatikan, dan setiap malam megkhawatirkan keadaan anaknya jika ia tidak juga pulang. Semua orang pasti memikirkan tentang pengorbanan ibu masing-maasing. Sangat luar biasa pengorbanannya.
Jika semua orang memikirkan tentang pengorbanan ibu yang luar biasa besar, adakah yang pernah memikirkan tentang pengorbanan Ayah?? Jangan lupa bahwa orang tua kita bukan hanya Ibu, tapi ada juga Kepala Rumah Tangganya yang dipanggil Ayah oleh anak-anaknya. Pernahkah juga teman-teman membayangkannya? Suatu ketika ada penjual tahu telor yang sedang berkeliling dengan gerobak sederhananya di sekitar komplek perumahan. Ia sudah tua dan beruban. Namun, semangatnya masih terpancar dalam tatapan matanya. Terbersit pertanyaan, 'Apakah ia harus berjuang untuk membiayai anaknya saat ini?' Tiba-tiba teringat akan sosok seorang ayah yang senantiasa khawatir akan anak-anaknya tapi tidak diucapkannya. Ia lelah, tapi tidak dikeluhkannya. Jika sang anak tidak kunjung pulang pada saat malam telah larut, ia pun khawatir. Sama seperti ibu kita.
Jika selama ini ada yang lupa akan ayah, segeralah ingat kembali. Coba renungkan dan bayangkan lagi bagaimana selama ini ayah bekerja, mencari nafkah untuk keluarga. Keringat dan peluhnya, kesabarannya, dan segala kasih sayangnya yang juga untuk kita. Ayah, terima kasih engkau selama ini telah menemaniku. Ayah, terima kasih atas doa-doamu. Ayah, terima kasih atas amarahmu yang walaupun sangat menyakitkanku, tapi itu karena kau menyayangiku. Ayah, tetaplah menyayangiku dan jangan pernah abaikan aku. Karena jika ayah tidak lagi memperdulikanku, maka siapa lagi yang sepertimu menjagaku dan mengkhawatirkanku sedemikian rupa? Siapa lagi yang akan aku panggil 'ayah' selainmu? Terma kasih, Ayah...
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
My Story: Sabar Itu Berbatas 'kah?
Tiga tahun yang lalu, aku tak pernah terpikir bahwa hadiah itu akan diberikan oleh orang tuaku. Semua orang tahu bahwa sekarang ini jaman ca...
-
Hanya bermodalkan niat karena sudah 'terlanjur', Herni memberanikan diri bepergian sendirian tanpa teman ke kota yang asing baginya...
-
Kata orang, istirahat saja sebelum kamu kelelahan. Kalau lelah, ya istirahat, berhenti, tidur. Memang benar begitu. Selama beberapa hari, be...
-
Wahai, hati! mudah sekali bagimu untuk berubah mudah nian api amarah menyala tanpa aba-aba bagi yang tanpa persiapan menyambar sesuka ha...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar